ANEMIA PADA IBU HAMIL! HARUS WASPADA!

Berdasarkan WHO, anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) <11 g/dL

Nilai Normal Hb, Eritrosit, dan Hematokrit

 

Hb (g/dL)

Eritrosit (x1012/L)

Ht (%)

Wanita dewasa

11,7–15,7

3,8–5,2

36–46

Wanita hamil

>11

3,42–4,55

>33

Wanita pasca salin

>10

3,42–4,55

>30

 

FAKTOR RISIKO

Faktor Resiko Anemia pada Kehamilan (ibu hamil ) dan Nifas.

Pada kehamilan terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko anemia, di antaranya:

- Asupan Nutrisi 

Asupan nutrisi sangat berpengaruh terhadap risiko anemia pada ibu hamil .Selain kekurangan zat besi, kurangnya kadar asam folat dan vitamin B12 masih sering terjadi pada ibu hamil

- Diabetes Gestasional

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40–90% kadar besi berkurang pada organ bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes.

- Kehamilan multiple (kembar)

Kebutuhan besi pada kehamilan multipel lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

- Kehamilan remaja

Masa remaja telah dibuktikan sebagai fase yang rentan defisiensi nutrisi. Peningkatan risiko anemia pada remaja disebabkan masih diperlukannya besi pada fase tumbuh kembang yang belum selesai.

- Inflamasi dan infeksi dalam kehamilan

Kondisi infeksi dan inflamasi dapat memicu keadaan defisiensi besi. Infeksi seperti cacing, tuberculosis, HIV, malaria, maupun penyakit lain seperti inflammatory bowel disease.

 

PENYEBAB ANEMIA

1. Anemia karena pendarahan (pada masa kehamilan dan masa nifas)

2. Anemia Hipoproliferatif (Anemia defisiensi besi dan defisiensi asam folat, vitamin B12, dan B6)

3. Anemia karena proses inflamsi

4. Anemia karena Penyakit ginjal

 

DAMPAK ANEMIA

Kondisi defisiensi besi yang parah akan merusak enzim yang memerlukan besi, seperti sitokrom di banyak jaringan pada tubuh. Hal ini akan terlihat paling signifikan pada kulit yang menjadi sangat tidak sehat. Di antaranya adalah :

  • Koilonikia: kuku berbentuk cekung dan sangat rapuh
  • Angular stomatitis: luka atau ulkus pada ujung mulut
    Glositis: peradangan pada mulut
  • Antropik gastritis: inflamasi pada lambung
  • Achlorydria: kekurangan asam hialuronat pada lambung
  • Disfagia: sulit menelan (akibat plummer-vinson syndrome )                                                                                        


Risiko janin lambat atau janin tidak berkembang dalam kandungan:

  • Bayi lahir prematur
  • Memiliki berat badan rendah saat lahir (BBLR)
  • Perdarahan post-partum atau perdarahan yang berlebihan setelah melahirkan

 

PENCEGAHAN ANEMIA

Berikut beberapa cara untuk mencegah anemia:

  • Mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi. Dosisnya  dianjurkan 60 mg zat besi dan 400 mcg asam folat.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi : daging, ayam, ikan, telur, dan gandum.
  • Memakan makanan yang kaya akan asam folat :  kacang kering, gandum, jus jeruk, dan sayuran hijau.
  • Mengonsumsi suplemen dan makanan yang mengandung vitamin C :  buah dan sayur yang segar.

 

PENGOBATAN ANEMIA

Pemberian supplemen zat besi merupakan terapi utama pada anemia defisiensi besi. Dosis terapi defisiensi besi disesuaikan dengan derajat defisiensi dan usia kehamilan . Pada anemia defisiensi besi ringan dengan kadar Hb 10–10,4 g/dL dapat diberikan terapi besi oral 80–100 mg/hari.

Pada keadaan defisiensi besi, penghitungan kebutuhan zat besi dilakukan sebagai

perkiraan pemberian terapi menggunakan Ganzoni Formula :

Kebutuhan besi = BB[kg] x (Target Hb - Hb saat ini)[g/L] x 2,4 + 500 mg                                                                                       

 

     Rekomendasi Tatalaksana Anemia Defisiensi Besi  pada Kehamilan

 

Hb

Tata Laksana

Target

<11 g/dL dan

Feritin <15 μg/L

Besi Oral 80–100 mg/hari

 

 

Hb: 11 g/dL

Feritin >50 µg/L

<10 g/dL

IV 200 mg/hari Diulang 1–2 x/minggu

<7 g/dL

Transfusi PRC

 

 

 

Sumber:

- World Health Organization. Iron deficiency anaemia: assessment, prevention and control: a guide for programme managers. Geneva; 2001.

- Goonewardene M, Shehata M, Hamad A. Anaemia in pregnancy. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol. 2012;26(1):3–24.

- Pavord S, Daru J, Prasannan N, Robinson S, Stanworth S, Girling J. UK guidelines on the management of iron deficiency in pregnancy. Br J Haematol. 2020;188(6):819–30.

- The American College of Obstetricians and Gynecologists. ACOG practice bulletin no. 95: Anemia in pregnancy. Obstet Gynecol. 2008;112(1):201–7.

BY : ELIS :)